
Suatu bisnis atau perusahaan konstruksi bisa dikatakan kredibel dan profesional ketika memiliki tenaga ahli yang bersertifikasi. Sertifikat-sertifikat tersebut adalah Sertifikat Keahlian Kerja (SKA) atau Sertifikat Keterampilan Kerja (SKT). Mendapatkan kedua sertifikat tersebut tidak sulit, bahkan banyak biro jasa pembuatan SKT dan SKA yang menawarkan jasa mereka secara online.
Tujuan pembuatan SKT
Bekerja di bidang konstruksi tidak hanya memberikan tantangan yang besar tapi turut memiliki tanggung jawab yang sangat besar. Itulah mengapa penting bagi tenaga ahli untuk memiliki sertifikat kompetensi. Berikut ini tujuan utama pembuatan SKT:
- Bentuk Tanggung Jawab Pada Perusahaan
Lapangan pekerjaan sebagai ahli konstruksi di Indonesia sangat luas, mulai dari usaha kecil perorangan hingga usaha konstruksi skala besar dengan jumlah pegawai ratusan hingga ribuan orang. Tujuan utama membuat SKT tidak lain untuk memenuhi rasa tanggung jawab terhadap perusahaan sebagai pegawai resmi.
Tenaga ahli yang memiliki SKT juga dinilai perusahaan lebih berkompetensi daripada kontraktor atau ahli konstruksi lain yang tidak memilikinya. Kasarnya, SKT dijadikan sebagai jaminan pekerjaan. Jadi, Anda tidak perlu heran mengapa pembuatan SKT digalakkan oleh pemerintah karena sertifikat tersebut memang penting dan wajib dimiliki tenaga konstruksi profesional.
- Memenuhi Persyaratan UU Jasa Konstruksi
Sebagai salah satu bidang pekerjaan yang berkontribusi terhadap pembangunan negara, sudah menjadi kewajiban kontraktor untuk memiliki SKT. Pemerintah bahkan membuat peraturan tertulis tentang ini yang tercantum pada Undang – Undang Jasa Konstruksi. Selama Anda berencana untuk berkecimpung terus di bidang konstruksi, maka hendaknya mencari tahu bagaimana cara membuat SKT dan membuat sertifikatnya se-segera mungkin.
- Bentuk Tanggung Jawab Terhadap Masyarakat
Selain memiliki tanggung jawab tinggi terhadap perusahaan, tenaga ahli konstruksi juga bertanggung jawab sepenuhnya pada masyarakat. Terutama mereka yang menggunakan jasa konstruksi Anda.
Bagaimana pun juga, masyarakat lebih menyukai tenaga konstruksi yang ahli bukan tenaga abal-abal untuk membangun property mereka. Yang keterampilannya ditunjukkan dengan berkas sertifikasi resmi dari LPJK.
Perlu atau tidak menggunakan biro jasa ?
Melihat tujuan pembuatan SKT, bisa kita tarik kesimpulan jika keberadaan jasa pembuatan sertifikasi SKT sangatlah penting. Layanan jasa sertifikasi SKT tidak hanya mencari keuntungan tapi turut membantu tenaga ahli untuk memperoleh SKT dengan benar dan tepat.
Karena faktanya, masih banyak tenaga ahli konstruksi yang kurang memahami tata cara pembuatan SKT maupun SKA. Bahkan masih banyak yang belum tahu syarat berkas apa saja yang harus dipenuhi.
Keberadaan jasa pembuatan sertifikasi SKT sangat memudahkan tenaga ahli. Karena selain menerima SKT yang dibutuhkan, Anda juga akan mendapatkan edukasi. Cocok bagi tenaga ahli yang haus pengetahuan tapi memiliki waktu yang sempit untuk membaca buku atau membaca jurnal dari internet.
Manfaat Sertifikasi SKT
Manfaat SKT sangat beragam, tergantung siapa yang menerima jasa tenaga ahli konstruksi. Tapi secara sederhana, inilah ragam manfaatnya:
- Pengakuan kompetensi dari pemerintah/ perusahaan/ masyarakat
Membangun rumah, kantor dan properti lainnya mungkin sekilas terlihat gampang padahal ada banyak tahapan yang harus dilalui dan tidak semua orang mampu melakukannya. Hanya tenaga ahli konstruksi saja yang memiliki kemampuan untuk membangun sesuatu. Dan sebagai ahli konstruksi sudah menjadi kewajiban bagi mereka untuk membekali diri dengan bukti kompetensi yakni SKT dan SKA.
- Peningkatan kompetensi dan keahlian untuk jenjang pekerjaan tinggi
Tidak hanya menjadi bukti kompetensi, SKT juga bisa menjadi langkah baru bagi seorang tenaga ahli untuk meningkatkan kariernya di bidang konstruksi. Karena ada tiga kelas SKT yang bisa diusahakan oleh tenaga ahli dan semua pembuatan SKT bisa dilakukan dengan bantuan Biro jasa pembuatan SKT
Pentingnya Kualifikasi Sertifikat Keterampilan (SKT) dalam Meningkatkan Kemampuan Kerja
Ini adalah indikator kualifikasi yang memainkan peran utama dalam menilai tingkat keterampilan seseorang dalam berbagai bidang. Dalam upaya untuk memahami pentingnya SKT, kita perlu melihat lebih dalam pada tiga tingkatan kualifikasi yang ada.
Sertifikat Keterampilan (SKT) Kelas 1:
Tingkat pertama dari SKT adalah Kelas 1. Ini diberikan kepada individu dengan pendidikan minimal SMA atau setara. SKT Kelas 1 menunjukkan bahwa seseorang memiliki pengetahuan dan keterampilan yang cukup untuk memenuhi persyaratan pekerjaan yang membutuhkan pemahaman yang lebih mendalam dalam berbagai subjek. Dengan sertifikat ini, seseorang dapat bersaing dalam pasar kerja yang semakin ketat.
Sertifikat Keterampilan (SKT) Kelas 2:
Kelas 2 dari SKT membutuhkan pendidikan minimal SMP. Ini adalah langkah yang sangat penting bagi individu yang mungkin tidak melanjutkan pendidikan tinggi setelah SMP. SKT Kelas 2 membuka pintu untuk berbagai pekerjaan yang membutuhkan keterampilan khusus, seperti pekerjaan di bidang manufaktur atau layanan teknis. Ini membantu mengurangi keterampilan di masyarakat dan memberikan peluang kepada mereka yang mungkin tidak memiliki akses ke pendidikan yang lebih tinggi.
Sertifikat Keterampilan (SKT) Kelas 3:
Tingkat terendah dari SKT adalah Kelas 3, yang memerlukan pendidikan minimal SD. Ini adalah langkah yang sangat penting dalam mendukung inklusi sosial dan ekonomi. SKT Kelas 3 membuka pintu bagi mereka yang mungkin memiliki akses terbatas ke pendidikan formal tetapi memiliki keterampilan praktis yang berharga. Dengan sertifikat ini, individu dapat mengejar pekerjaan yang memerlukan keterampilan dasar seperti pekerjaan di bidang pertanian atau konstruksi.
Penting untuk diingat bahwa SKT bukan hanya tentang pendidikan formal, tetapi juga tentang keterampilan yang dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. SKT membantu meningkatkan daya saing individu di pasar kerja, membantu mengurangi penurunan, dan menghasilkan pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.
Aspek Dan Dasar Hukum Yang Perlu Diketahui
Surat Keterampilan (SKT) adalah dokumen penting dalam industri konstruksi Indonesia, yang diatur oleh serangkaian peraturan-undangan untuk memastikan kepatuhan, kualitas, dan keamanan dalam pelaksanaan proyek konstruksi. Dasar hukum SKT terletak pada beberapa peraturan utama, yang meliputi Undang-Undang, Peraturan Pemerintah, Keputusan Menteri, dan peraturan-peraturan dari Lembaga Pengembangan Jasa Konstruksi (LPJK).
Pertama, Undang-Undang Nomor 18 Tahun 1999 tentang Jasa Konstruksi menjadi landasan utama yang mengatur seluruh aspek konstruksi industri di Indonesia. Undang-undang ini memberikan kerangka kerja umum untuk pengaturan dan pengawasan dalam sektor ini.
Selanjutnya, Peraturan Pemerintah Nomor 28 Tahun 2000 tentang Usaha dan Peran Masyarakat Jasa Konstruksi, beserta perubahannya dalam Peraturan Pemerintah Nomor 4 Tahun 2010, mengatur lebih rinci tentang izin usaha, peran masyarakat, serta tanggung jawab dalam konstruksi industri.
Keputusan Menteri Permukiman dan Prasarana Wilayah Nomor 369/KPTS/M/2001 memberikan pedoman mengenai pemberian izin usaha jasa konstruksi nasional, menjaga kualitas dan keamanan konstruksi di seluruh negeri.
Sementara itu, Peraturan Lembaga Pengembangan Jasa Konstruksi Nomor 11 Tahun 2006 mengatur pendaftaran usaha jasa eksekutif konstruksi, memastikan bahwa perusahaan konstruksi memenuhi persyaratan teknis dan kompetensi yang diperlukan.
Untuk memastikan kompetensi tenaga ahli dan terampil dalam industri ini, Peraturan LPJK Nomor 5 dan Nomor 6 mengenai sertifikasi registrasi tenaga ahli dan terampil diterapkan.
Pentingnya peraturan-peraturan ini adalah untuk mengatur dan memastikan bahwa setiap entitas dalam konstruksi industri beroperasi dengan kepatuhan yang tinggi terhadap standar dan prosedur yang berlaku, sehingga menciptakan lingkungan yang aman dan efisien bagi semua pihak yang terlibat.
Baca juga : Daftar Kode SKT
INFO LEBIH DETAIL UNTUK PEMBUATAN DAN PERPANJANGAN BISA MENGHUBUNGI KAMI :
CALL / WA : 085216750634 Ira Aryanti
Email : info@konsultanku.com