Pengertian
Sertifikat POM pertambangan bagi seorang pengawas operasional adalah dokumen yang sangat penting. Karena dokumen ini menunjukkan penguasaan atas beberapa kompetensi penting dalam pekerjaan supervising pada lingkungan perusahaan pertambangan.
Namun untuk memiliki sertifikat tersebut tentunya tidak bisa secara instan. Melainkan harus mengikuti serangkaian pelatihan serta pengujian kompetensi sesuai materi yang telah ia terima ketika masa diklat.
Seorang Pengawas Operasional Madya membawahi Pengawas Operasional Pertama sebagai penanggung jawab lower management. Ini artinya, POM harus memiliki kemampuan lebih dalam mengelola dan menyusun aturan K3 perusahaan.
Tugas seorang Pengawas Operasional Madya adalah mengelola kesehatan dan keselamatan kerja. Sehingga angka kecelakaan kerja pada lingkungan perusahaan pertambangan dapat ditekan. Dengan begitu, semua aktivitas proses maupun non proses dapat berjalan lancar.
Peserta yang mengikuti training sertifikasi Pengawas Operasional Madya akan menerima sejumlah materi dari instruktur terlatih dan berpengalaman. Berikut ini beberapa materi kompetensi yang peserta sertifikasi terima pada saat mengikuti pelatihan.
Melaksanakan Tugas dan Tanggung Jawab POM
Seorang Pengawas Operasional Madya pastinya harus mengetahui apa saja tugas serta tanggung jawabnya dalam lingkungan perusahaan pertambangan. Nah, pada training ini, peserta akan mendapatkan berbagai penjelasan mengenai tugas dan tanggung jawabnya.
Tugas dan kewajiban tersebut meliputi dua hal utama. Pertama, seorang POM harus mampu menjalankan fungsinya sebagai administrator berdasarkan kewajiban sesuai ketetapan. Kedua, POM juga harus mampu menjalankan prinsip manajemen keselamatan.
Pengelolaan lingkungan pada aktivitas pertambangan juga termasuk dalam tugas ini. Ini mengingat pekerjaan pada sektor pertambangan memiliki banyak risiko yang membahayakan serta dapat merugikan karyawan maupun perusahaan secara umum.
Materi Pelatihan Sertifikat POM Pertambangan Tentang Mengelola Keselamatan
Materi pelatihan berikutnya ialah pengelolaan faktor keselamatan pertambangan. Pengelolaan K3 tersebut adalah berupa penyusunan program keselamatan secara efektif dan efisien berdasarkan identifikasi bahaya serta penilaian risikonya.
Selain itu, aspek pengelolaan kesehatan dan keselamatan kerja juga mencakup sosialisasi atau mengkomunikasikan program keselamatan yang telah tersusun kepada karyawan pada semua tingkatan, baik itu pelaksana maupun manajemen.
Program keselamatan yang telah tersusun tentu saja harus terlaksana secara optimal. Ini merupakan tugas dari POM untuk melaksanakan program tersebut. Tentunya beriringan dengan para pekerja yang juga menerapkan program keselamatan secara maksimal.
Mengelola Lingkungan Dalam Area Pertambangan
Peserta training sertifikat POM pertambangan juga akan mendapatkan materi seputar cara dan langkah mengelola lingkungan kerjanya. Kompetensi ini meliputi kemampuan menyusun program pengelolaan lingkungan kerja sektor tambang.
Selain itu, POM harus mampu mensosialisasikan atau mengkomunikasikan program tersebut kepada karyawan pada seluruh tingkatan terkait. Dengan begitu, semua pihak yang terkait dapat melaksanakan program manajemen lingkungan secara efektif dan efisien.
Mengelola Keadaan Darurat Pada Pertambangan
Aktivitas sektor industri tambang memiliki banyak faktor risiko. Mulai dari faktor alam, kegagalan alat, kesalahan operasi, dan sebagainya yang berisiko menyebabkan kecelakaan kerja. Ini adalah kondisi darurat yang memerlukan pencegahan.
Pengawas Operasional Madya bertanggung jawab dalam pembuatan program pencegahan keadaan darurat sehingga harus memiliki bekal kompetensi yang kuat. Tanggung jawab seorang POM berikutnya yaitu mengkomunikasikan program tersebut kepada karyawan.
Pelaksanaan program rencana dalam menghadapi keadaan darurat harus dapat terlaksana secara baik sehingga meminimalisir risiko kerugian baik material maupun non material akibat keadaan darurat tersebut.
Mengawasi Standardisasi Pertambangan Mineral dan Batubara
Seorang POM harus memiliki kompetensi pada bidang pengawasan terhadap standardisasi pertambangan mineral dan batubara. Ini meliputi pemahaman standar kegiatan sektor ini, jenis standar sesuai regulasi yang berlaku, serta penerapannya.
Supervisor harus mampu mengelola serta melaksanakan semua program K3 agar kegiatan industri tersebut aman bagi semua pihak. Untuk itu, perusahaan perlu mendelegasikan supervisor mengikuti pelatihan agar mendapat sertifikat POM pertambangan.
Baca Juga : Jasa Pengurusan Tersus
Baca Juga : Jasa Pengurusan SIUJP
INFO LEBIH DETAIL UNTUK PEMBUATAN DAN PERPANJANGAN BISA MENGHUBUNGI KAMI :
CALL / WA : 085216750634 Ira Aryanti
Email : info@konsultanku.com